Source : Dèvan Alhoni
Negara kecil yang dulunya diremehkan, kini jadi salah satu negara paling makmur di dunia. Tapi tahukah Anda kalau kesuksesan Singapura itu sebetulnya lahir dari kekacauan?
Tahun 1965 Singapura terpaksa merdeka dari Malaysia. Bukan karena mereka mau, tapi karena diusir! Singapura waktu itu cuma pulau kecil tanpa sumber daya alam, penuh konflik etnis, dan hampir separuh penduduknya buta huruf.
Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama Singapura, sampai menangis di TV waktu mengumumkan "perceraian" dari Malaysia. Dia bilang ini hari paling gelap dalam sejarah. Tapi ternyata, dari kegelapan inilah Singapura justru bersinar.
Lee dan tim pemerintahnya punya visi gila: bikin Singapura jadi "Swiss di Asia". Padahal waktu itu Singapura lebih mirip negara dunia ketiga. Tapi mereka nekad. Strategi utamanya? Investasi besar-besaran di pendidikan dan infrastruktur.
Singapura mulai dengan hal-hal basic. Mereka benahi sistem pendidikan, bikin rumah murah buat rakyat, dan berantas korupsi habis-habisan. Pemerintah juga pinter manfaatin lokasi strategis Singapura buat jadi pusat perdagangan.
Yang unik, Singapura gak cuma niru model negara lain. Mereka bikin sistem sendiri yang cocok sama kondisi mereka. Misalnya, Central Provident Fund (CPF) yang mengharuskan warga nabung buat masa depan. Ini jadi jaminan sosial sekaligus sumber dana pembangunan.
Pemerintah Singapura juga berani ambil keputusan kontroversial. Mereka larang permen karet buat jaga kebersihan, tapi izinin judi buat naikin pendapatan negara. Mereka juga ketat soal disiplin tapi longgar soal pajak buat narik investor.
Hasilnya? Dalam 50 tahun, Singapura berubah dari negara miskin jadi salah satu yang terkaya di dunia. PDB per kapita mereka naik dari $500 di tahun 1965 jadi $72,000 di 2022. Itu lebih tinggi dari Amerika Serikat!
Tapi Singapura gak berhenti. Mereka terus berinovasi. Sekarang mereka lagi gencar bangun "smart nation", integrasi teknologi canggih ke semua aspek kehidupan. Dari transportasi sampai pelayanan publik, semua pakai AI dan IoT.
Jadi, apa rahasia Singapura? Mungkin bisa diringkas jadi: visi jelas, eksekusi cepat, dan adaptasi terus-menerus. Mereka buktikan kalau negara kecil bisa jadi raksasa ekonomi, asalkan punya strategi jitu dan disiplin tinggi.
Kisah Singapura ini bisa jadi pelajaran berharga buat negara lain. Kekacauan bisa jadi batu loncatan menuju kemakmuran, asal kita punya visi dan keberanian untuk mewujudkannya.
Sumber:
Ghesquière, Henri. "Singapore's Success: Engineering Economic Growth." Thomson Learning, 2007.
Lee, Kuan Yew. "From Third World to First: The Singapore Story: 1965-2000." HarperCollins, 2000.